Perawatan mesin untuk Kawasaki ada dua
macam. Yaitu, mesin karburator untuk tipe Ninja 250 karburator dan mesin
injeksi yang nempel pada tipe Ninja 250 injeksi, KLX dan D-Tracker.
Perawatan mesin karburator dan injeksi
berbeda. Kalau karbu mekanik langsung mendeteksi kerusakan motor. Tetapi
untuk mesin injeksi sebelum mekanik melakukan perbaikan, mesin
dideteksi dengan menggunakan Kawasaki Diagnostic System (KDS).

Ridwan menjelaskan, kerusakan pada mesin injeksi bisa diketahui sejak awal dari lampu indikatornya. Kalau lampu indikator menyala, pasti ada kerusakan. Untuk mendeteksinya melalui KDS tadi.
Untuk Kawasaki tidak semua penggantian part berdasarkan kilometer penggunaannya. Ada juga yang tidak. "Motor dipakai atau tidak dalam kurun waktu tertentu harus diganti," lanjutnya.
Misalnya minyak rem, terutama untuk tipe ABS. Bila jangka waktunya sudah 2 tahun, motor dipakai atau tidak, harus diganti. "Karena minyak rem yang sudah dua tahun berada di dalam tabung sudah mengandung air. Apabila tidak diganti justru malah akan menyebabkan pompa macet dan ABS tidak berfungsi dengan baik," pesan Ridwan.
Perhatikan juga tingkatan DOT minyak rem. Apabila tertulis DOT 4 sebaiknya gunakan yang DOT-nya 4 atau di bawahnya. Jangan sampai melebihi batas DOT yang sudah ditentukan pabrikan.
Pemakaian filter udara, semua produk Kawasaki menggunakan filter udara berbahan busa. Apabila sudah dibersihkan 6 kali, sebaiknya ganti dengan filter baru.
Penggantian part berdasarkan kilometer seperti filter oli, untuk penggantian pertama jika kilometer sudah mencapai 1.000 kilometer, penggantian selanjutnya setiap 12.000 kilometer.
(sumber: motorplus-online.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar